Tuesday, 8 September 2015

AHP (Analytic Hierarchy Process)



Analytic Hierarchy Process (AHP) yang dikembangkan oleh Thomas Saaty pada tahun 1970-an merupakan suatu metode dalam pemilihan alternatif-alternatif dengan melakukan penilaian komparatif berpasangan sederhana yang digunakan untuk mengembangkan prioritas-prioritas secara keseluruhan berdasarkan ranking.
AHP adalah prosedur yang berbasis matematis yang sangat baik dan sesuai untuk evaluasi atribut-atribut kualitatif. Atribut-atribut tersebut secara matematik dikuantitatif dalam satu set perbandingan berpasangan, yang kemudian digunakan untuk mengembangkan prioritas-prioritas secara keseluruhan untuk penyusunan alternatif-alternatif pada urutan ranking / prioritas.

Prinsip – prinsip Dasar Analytical Hierarchy Process (AHP)
Metode AHP ini membantu memecahkan persoalan yang kompleks dengan menstruktur suatu hirarki kriteria, pihak yang berkepentingan, hasil dan dengan menarik berbagai pertimbangan guna mengembangkan bobot atau prioritas. Metode ini juga menggabungkan kekuatan dari perasaan dan logika yang bersangkutan pada berbagai persoalan, lalu mensintesis berbagai pertimbangan yang beragam menjadi hasil yang cocok dengan perkiraan kita secara intuitif sebagaimana yang dipresentasikan pada pertimbangan yang telah dibuat. (Saaty, 1993).
Kelebihan AHP dibandingkan dengan metode yang lainnya karena adanya struktur yang berhirarki, sebagai konsekuensi dari kriteria yang dipilih, sampai kepada sub- sub kriteria yang paling mendetail. Memperhitungkan validitas sampai dengan batas toleransi  inkonsistensi  berbagai  kriteria  dan  alternatif  yang  dipilih  oleh  para pengambil keputusan.
Karena menggunakan input persepsi manusia, model AHP ini dapat mengolah data yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Jadi kompleksitas permasalahan yang ada di sekitar kita dapat didekati dengan baik oleh model AHP ini. Selain itu AHP mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah yang multi-objektif dan multi- kriteria yang didasarkan pada perbandingan preferensi dari setiap elemen dalam hierarki. Jadi model ini merupakan suatu model pengambilan keputusan yang komperehensif.

Prinsip pokok AHP adalah prinsip berpikir analitis. Proses Pengambilan keputusan dalam metodologi AHP didasarkan pada tiga prinsip pokok, yaitu :
1.      Penyusunan Hirarki
Penyusunan hirarki permasalahan merupakan langkah untuk mendefinisikan masalah yang kompleks ke dalam sub sistem, elemen, sub elemen dan seterusnya sehingga menjadi lebih jelas dan detail. Hirarki keputusan disusun berdasarkan pandangan pihak-pihak yang memiliki keahlian (expert) dan pengetahuan di bidang yang bersangkutan.
2.      Penentuan Prioritas
Prioritas dari elemen-elemen kriteria dapat dipandang sebagai bobot atau kontribusi elemen tersebut terhadap tujuan pengambilan keputusan. Prioritas ini ditentukan berdasarkan pandangan para pakar dan pihak-pihak yang kepentingan terhadap keputusan tersebut, baik secara langsung (diskusi, wawancara) maupun tidak langsung (kuesioner).
3.      Konsistensi Logis
Konsistensi jawaban responden dalam menentukan prioritas elemen merupakan prinsip pokok yang akan menentukan validitas data dan hasil pengambilan keputusan. Menurut Saaty, hasil penilaian yang dapat diterima adalah yang mempunyai rasio konsistensi lebih kecil atau sama dengan 10%. Jika lebih besar dari itu berarti penilaian yang telah dilakukan

Metode AHP adalah sebuah kerangka untuk mengambil keputusan dengan efektif dari persoalan yang kompleks dengan menyederhanakan dan mempercepat proses pengambilan keputusan dengan memecahkan persoalan tersebut kedalam bagian-bagiannya, menata bagian atau variabel ini dalam suatu susunan hirarki, memberi nilai numeric pada pertimbangan subjektif tentang pentingnya tiap variabel dan mensintesis berbagai pertimbangan ini untuk menetapkan variabel yang mana yang memiliki prioritas paling tinggi dan bertindak untuk mempengaruhi hasil pada situasi tersebut (Muslim, 2011).
Gambaran mengenai susunan hirarki AHP dapat dilihat pada gambar di bawah ini.



  
   Gambar  Struktur Hirarki AHP  (Muslim, 2011)


Langkah-langkah Metode AHP
Pada dasarnya, prosedur atau langkah-langkah dalam metode AHP, meliputi :
1.      Mendefinisikan Masalah
Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan, lalu menyusun hirarki dari permasalahan yang dihadapi. Penyusunan hirarki yaitu menetapkan tujuan yang merupakan sasaran sistem secara keseluruhan pada level teratas.

2.        Menetapkan Prioritas Elemen
·         Langkah pertama dalam menentukan prioritas elemen yaitu dengan membuat perbandingan berpasangan, yaitu membandingkan elemen secara berpasangan sesuai kriteria yang diberikan.
·         Matriks perbandingan berpasangan diisi menggunakan bilangan untuk mempresentasikan kepentingan relatif dari suatu elemen terhadap elemen lainnya.
·         Nilai dan definisi pendapat kualitatif dari skala perbandingan saaty bisa diukur menggunakan tabel analisis Menurut Kusrini (2007) seperti ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel  Skala Penilaian Perbandingan Berpasangan
Intensitas Kepentingan
Keterangan
1
Kedua elemen sama pentingnya
3
Elemen yang satu sedikit lebih penting dari pada elemen yang lainnya
5
Elemen yang satu lebih penting dari pada elemen lainnya
7
Satu elemen jelas lebih penting daripada elemen lainnya
9
Satu elemen mutlak penting daripada elemen lainnya
2,4,6,8
Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan yang berdekatan
kebalikan
Jika elemen i mendapat nilai 3 dibandingkan dengan elemen j, maka elemen j memiliki nilai kebalikannya atau 1/3 dari i




3.      Sintesis
Memperoleh prioritas secara keseluruhan akan memerlukan  pertimbangan-pertimbangan terhadap perbandingan berpasangan perlu disintesis. Dalam langkah ini, hal-hal yang dilakukan adalah :
  • Menjumlahkan nilai-nilai dari setiap kolom pada matriks
  • Membagi setiap nilai dari kolom dengan total kolom yang bersangkutan untuk memperoleh normalisasi matriks
  • Menjumlahkan nilai-nilai dari setiap baris dan membaginya dengan jumlah elemen untuk mendapatkan nilai rata-rata
4.      Mengukur Konsistensi
Dalam pembuatan keputusan, tingkat konsistensi penting untuk diperhatikan karena kita tidak menginginkan keputusan berdasarkan pertimbangan dengan konsistensi yang rendah. Hal-hal yang dilakukan dalam langkah ini adalah:
·         Mengalikan setiap nilai pada kolom pertama dengan prioritas relatif elemen pertama, nilai pada elemen kedua dengan prioritas relatif elemen kedua, dan seterusnya.
·         Jumlahkan setiap baris
·         Hasil dari penjumlahan baris dibagi elemen prioritas relatif yang bersangkutan
·         Jumlahkan hasil bagi diatas dengan banyaknya elemen yang ada hasilnya disebut l  maks.

5.      Hitung Consistensy Indeks (CI)
Rumus : CI =   atau (lamda maks-n)/n
Dimana n = banyaknya elemen
6.      Hitung Concistency Rasio (CR)
Rumus: CR= CI/IR
Dimana CR = Consistency Rasio, CI = Consistency Index, dan IR = Index Random Consistency
7.             Memeriksa Consistency Hirarki.
Jika nilainya lebih dari 100%, maka penilaian data judgemen harus diperbaiki. Namun jika rasio konsistensi (CI/IR) kurang atau sama dengan 0,1, maka hasil perhitungan bisa dinyatakan benar.

Daftar Index random Consistency bisa dilihat pada tabel berikut :
Tabel Daftar Index random Consistency
Ukuran Matrix
Nilai IR
1,2
0,00
3
0,58
4
0,90
5
1,12
6
1,24
7
1,32
8
1,41
9
1,45
10
1,49
11
1,51
12
1,48
13
1,56
14
1,57
15
1,59
AHP dilakukan dengan memanfaatkan perbandingan berpasangan (pairwise comparisons).Pengambilan keputusan dimulai dengan membuat layout dari keseluruhan hirarki keputusannya. Hirarki tersebut menunjukkan faktor-faktor yang ditimbang serta sebagai alternatif yang ada. Kemudian sejumlah perbandingan berpasangan dilakukan untuk mendapatkan penetapan nilai faktor dan evaluasinya. Sebelum penetapan dilakukan, terlebih dahulu ditentukan kelayakan hasil nilai faktor yang didapat dengan mengukur tingkat konsistensinya. Pada akhir alternatif dengan jumlah nilai tertinggi dipilih sebagai alternatif terbaik






Daftar Pustaka


Kusrini. (2007). Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data. Yogyakarta: Andi Offset


O’Brien, James., (2003), Introduction to Information Systems : Essential for the e-business Enterprise, Boston: McGrawHill-Irwin.


Saaty TL, (1998), Multi Criteria Decision Making, The Analytical Hierarchy Process. British Library Cataloguing in Publication Data, United States of America.


Saaty TL., (2001),  Decision Making with Dependence and Feedback, The Analytical Network Process, University of Pittsburgh.


Sparague, R. H. and Watson H. J. (1993). Decision Support Systems: Putting Theory Into Practice. Englewood Clifts, N. J., Prentice Hall


Tam, M.C.Y dan V.M.R.T Tummala., (2001), An Application of the AHP in Vendor Selection of a Telecommunications Systems, Omega 29 171-182


Turban , Efraim & Aronson, Jay E. (2001). Decision Support Systems and Intelligent Systems. 6th edition. Prentice Hall: Upper Saddle River, NJ.


No comments:

Post a Comment