Wednesday, 9 September 2015

Dan Hitler pun Meninggal di Indonesia ....

 
Tiga puluh delapan menit usai tengah malam, 20 Juli 1944, Kolonel Klaus von Stauffenberg dengan hati hati meletakan tas kecil berisi bom di bawah meja konfrensi, dua meter dari tempat duduk Hitler. Ketika seorang pejabat staf Hitler menggeser tempat duduknya, kakinya tersentuh tas. Ia menggeser tas itu jauh dari Hitler. Empat detik kemudian markas komando lapangan Nazi dekat Rastenberg itu meledak, jendela berterbangan, atap - atap runtuh, dan mayat-mayat terpental ke udara, ajaib nya Hitler selamat, ia hanya menderita syok, muka terbakar dan pendengaran rusak, sebuah upaya pembunuhan yang gagal.



Adolf Hitler lahir tanggal 20 April 1889, di brunau daerah Austria, anak ketiga dari perkawinan ayah nya yang ketiga. Ayah nya seorang pegawai pabean, salah seorang dari penduduk minoritas Austria, masa kanak-kanak Hitler dilalui dengan sering sakit-sakit an, pemalu dan bermuka pucat, sifat yang kemudian menjadi watak nya adalah seringkali ia meradang mendadak marah pada siapa pun yang tidak sependapat dengan nya, dan meninggalkan sekolah pada usia 16 tahun.

Mencoba peruntungan nya Hitler pergi ke Wina, mencoba mendaftar ke sekolah seni sebanyak dua kali akan tetapi gagal, Selama lima tahun berikutnya ia hidup sengsara bekerja serabutan. Tinggal di rumah sewaan, dan makan sop kaldu ayam tanpa daging. Pada masa itu lah kekecewaan nya di salurkan pada orang kaya yahudi, yang kebanyakan dari mereka adalah rentenir, yang dianggap menjadi penyebab kondisi kemiskinan di lingkungan tempat nya tinggal.
Frustasi, yatim-piatu, tidak ada uang, sehingga dia selama tahun-tahun menjadi gelandangan, hidup dari belas kasihan orang lain di jalanan. Selama itu, dia juga mulai benci terhadap orang Yahudi, kaum imigran yang hidup lebih mewah, dan ini dikuatkan dengan pendengaran dari ceramah yang sifatnya “Antisemit” oleh Walikota Vienna Karl Lueger. Meskipun terkenal dengan sifat penyendiri dan anti sosial nya, bagaimana pun Hitler telah mengubah sejarah dunia, meskipun salah.


Tahun 1913 ia meninggalkan Wina dan pergi ke Munich, saat itu Perang Dunia I mulai berkecamuk, Hitler pun bergabung ke dalam Infanteri Jerman,  karena keberanian nya dia mendapatkan kenaikan pangkat menjadi Kopral, serta mendapat dua medali iron cross . Masa masa perang berakhir dilalui nya di rumah sakit, karena terkena semburan gas di peperangan, dan setengah terjejut menyaksikan kekalahan tentara Jerman oleh sekutu.
Kembali menjadi rakyat biasa, Hitler pun menjadi gelandangan di jalan jalan kota Munich dengan rasa putus asa, rakyat Jerman kelaparan, dan tentara sekutu mondar-mandir di jalan-jalan tanah kelahiran nya. Pemogokan memacetkan pabrik dimana -mana hal ini idnaggap Hitler sebagai sebuah "peluang" untuk menggalang masa, ia pun berpaling ke dunia politik

Hitler pun bergabung denganb Nazi, menunggangi kepanikan rakyat akibat inflasi Hitler pun melancarkan kudeta akan tetapi gagal, karena perisitiwa itu Hitler di vonis hukuman penjara selama lima tahun, akan tetapi hanya dijalani nya selama sembilan bulan, dipenjara inilah Hitler menlis propaganda nya dalam sebuah buku yang berjudul Mein Kampf,  salah satu buku yang dianggap sebagai kitab suci bagi kaum Nazi.

Depresi dunia pad atahun 1930 memberi kesempatan yang sudah lama di tunggu oleh Hitler. Dengan pabrik pabrik Jerman yang di tutup dan enam juta orang hidup tanpa pekerjan, Nazi berhasil menyusun barisan orang orang yang tidak puas ini, melalui bantuan Joseph Goebbels, seorang wartawan korup yang kelak menjadi menteri propaganda Hitler. Dengan bantuan beberapa pengusaha, maka keuangan Hitler pun menjadi kuat, dan pada tahun 1932  ia berhasil mendapatkan lebih dari 1/3 suara dalam pemilihan umum.
 

 


Ketika Presiden Hidenburg mengundangnya untuk menjadi bagian dari pemerintahan koalisi ia menolak " Saya harus menjadi kanselir atau tidak sama sekali" ujar nya, dan di paksa oleh berbagai tekanan, akhirnya Hidenburg memberikan gelar Kanselir kepada Hitler. Pada tahun berikut nya dengan agresinya Hitler berhasil menguasai Austria, Polandia, dan memaksa Stalin untuk menandatangani perjanjian non-agresi. Mesin perang Hitler pun semakin beringas dan berhasil menguasai Denmark, norwegia, Belanda dan Prancis hanya dalam waktu satu minggu., yang akhirnya menyeret Hitler pada perang dunia II.

Kisah kematian Hitler 

Tahun 1944 Hitler mulai meraskan ketakutan ketika Jendral Eisenhower panglima tertingi pasukan sekutu mulai membebaskan prancis, dan pada saat yang bersamaan, Rusia mulai mengusir jerman keluar dari Polandia, dan pada tahun 1945 tentara Rusia mulai mencapai Berlin, dan Hitler pun bersembunyi di ruang bawah tanah, ia berkata pada wanita simpanan nya Eva Braun bahwa merkea tidak akan ditemukan oleh pasukan sekutu hidup-hidup, kemudian ia melaksanakan upacara perkawinan dnegan Eva Braun dan kemudian meminum racun, setelah itu mayat nya dibakar di ruang bawah tanah tersebut, tepatnya pada tanggal 30 April 1945. Setidak nya itulah yang diyakini pada masa itu.


Seperti dikutip dari laman Daily Telegraph, Senin 28 September 2009, Program History Channel Documentary Amerika Serikat menyatakan tengkorak milik Hitler yang disimpan Rusia bukan milik pemimpin NAZI tersebut. Itu adalah tengkorak perempuan berusia di bawah 40 tahun, bukan Hitler yang dinyatakan meninggal di usia 56 tahun. Penemuan ini, menguatkan kembali teori konspirasi bahwa Hitler tidak mati pada 1945. Dia diduga melarikan diri dan mati di usia tua. Sejumlah teori beredar soal dimana kematian Hitler. Ada yang mengatakan Hitler meninggal di Argentina, Brazil, Amerika Selatan, bahkan Indonesia. 

Teori Adolf Hitler mati di Indonesia

Cerita ini berawal dari sebuat artikel di Harian Pikiran Rakyat pada tahun 1983. Penulisnya bernama dr Sosrohusodo -- dokter lulusan Universitas Indonesia yang pernah bertugas di kapal yang dijadikan rumah sakit bernama 'Hope' di Sumbawa Besar. Dia menceritakan pengalamannya bertemu dengan dokter tua asal Jerman bernama Poch di Pulau Sumbawa Besar tahun 1960. Poch adalah pimpinan sebuah rumah sakit terbesar di pulau tersebut.  

Selama ini kematian Hitler memang sangat misterius, karena tidak ada saksi yang dapat menunjukkan dimana mayat Hitler ataupun mayat Eva Braun. Di Konferensi Postdam tahun 1945, Stanlin bahwa mayat Hitler dan Eva Braun tidak ditemukan. Stanlin menduga, dewa Nazi ini lolos dan melarikan diri ke Spanyol atau Amerika Latin. Dan tak berapa lama ada kabar yang mengatakan Hitler kabur menggunakan kapal selam ke sebuah pulau. Tapi tidak ada yang tahu pulau apa dan dimana. Dunia internasional sama sekali tidak menyadarinya bahwa seorang pemimpin Nazi yangn sangat kejam itu bersembunyi dengan aman di Sumbawa Besar, sampai meninggal di Surabaya dan dimakamkan di pemakaman umum muslim di Ngagel.

 Menurut kesaksian dokter Sosrohusodo, Hitler yang terkenal sangat bengis di abad ke 20, ternyata bersembunyi di Indonesia sejak tahun 1954 sampai dengan tahun 1970, yang kemudian tercium oleh Sekutu (AS, Uni Sovyet, Inggris dan Prancis) yang selanjutnya diusut oleh Pemerintah Israel yang terus-menerus mengejar para tokoh Nazi.

Pada tahun 1954 Adolf Hitler masuk ke Indonesia dengan menggunakan nama palsu, dr Poch. Pada awalnya dr Poch tinggal di Dompu lalu pindah ke Bima, selanjutnya pindah ke Kabupaten Sumbawa Besar, kemudian bekerja menjadi dokter di Rumah Sakit Umum Kabupaten Sumbawa Besar. Seluruh penduduk pulau Sumbawa Besar. Seluruh penduduk pulau Sumbawa kenal dengan dokter ini, yang di panggil “dokter Jerman”.

Salah satu peninggalan Adolf Hitler meninggal pada tanggal 15 Januari 1970 di Surabaya, yaitu buku catatan kecil berwarna cokelat ukuran 9x16 cm dengan tebal 44 cm. Buku ini mempunyai arti yang sangat besar, karena merupakan bukti otentik yang menyatakan bahwa “dr Poch” adalah dewa-Nazi Adolf Hitler.

Kemudian Hitler bertemu dengan seorang gadis bernama Sulaesih yang sedang menggembara ke Sumbawa Besar, yang akhirnya dilamar oleh Hitler. Tidak lama setelah dr Poch melamar Sulaesih, beliau memeluk agama Islam pada tahun 1964, yang disaksikan oleh Ketua Kantor Agama di Sumbawa, (tapi sayang Sulaesih lupa namanya) dan mengganti namanya menjadi Abdul Kohar. Pada tahun 1965 Hitler pun menikahinya, benar atau tidaknya kisah ini, hanya Tuhan saja yang tahu .. he
 

No comments:

Post a Comment