Pervitin. Sumber : en.wikipedia.org
Kisah ini diawali dari perang
dunia ke II dimana Hitler terlibat di dalam nya, alkisah seorang ilmuwan jerman
yang bernama Dr. Fritz Hauschild, berhasil menciptakan sebuah obat yang di
sebut dengan pervitin. Adalah khasiat dari pervitin lah yang luar biasa, ketika
uji coba penggunaan pervitin ini dilakukan pada tawanan perang, para tahanan
perang itu mampu melakukan perjalanan sejauh 112 kilometer tanpa istirahat sama
sekali.
Pervitin dikenal juga dengan D-IX
di kalangan para ilmuwan Jerman, dan para pemimpin NAZI menaruh harapan yang
besar tentang penggunaanya sebagai obat ajaib, tujuannya adalah menciptakan
tentara-tentara robot melalui serangkaian proses kimiawi. Pada dasarnya pervitin atau DX-IX adalah
sejenis shabu-shabu yang berbentuk kristal. Obat ini dapat merubah tentara
jerman menjadi tentara yang tak kenal lelah dan tak kenal takut.
Selain digunakan untuk
kepentingan tentara, pervitin ini bahkan di jual bebas sebagai obat penambah
stamina yang dicampurkan pada kopi atau pun coklat, maka sudah dipastikan bahwa
khasiat dari kopi itu akan “sangat luar biasa”.
Pengunaan pervitin yang merupakan
amphetamine
adalah hal yang biasa digunakan oleh para tentara jerman di awal perang, Pemimpin Nazi percaya bahwa penggunaan
stimulan akan mengilhami pasukan mereka untuk perbuatan mulia dan heroik demi
kemenangan. Sebuah
pabrik perusahaan Berlin Temmel, yang diproduksi pervitine, disediakan Tentara
Nazi dan Luftwaffe dengan 29 juta pil pervitine selama periode April-Desember
1939. Pasukan darat perintah tinggi diperintahkan untuk menjaga rahasia. Dokumen
resmi disebutkan obat dengan nama kode OBM.
NAZI meremehkan efek samping dari
pengunaan obat ini, dan mengakibatkan penggunaan dari pervitin yang tidak
terkontrol, yang mengakibatkan periode “pulih” dari ketergantungan obat
tersebut menjadi semakin panjang dan lama. Pada sebuat surat dari seorang
tentara jerman yang ditempatkan di polandia yang tertanggal 9 November 1939, ditujukan pada keluarga dan kerabatnya,
tentara tersebut menulis (dalam terjemahan) kurang lebih artinya seperti ini :
“Untuk orang tua tercinta dan
kerabat di rumah, di cologne, keadaan sangat sulit disini, dan saya harap
kalian dapat mengeti bahwa jika saya hanya sempat menulis surat kepada kalian
setiap dua atau empat hari sekali, hari ini saya menulis surat kepada kalian
terutama untuk meminta dikirimkan beberapa pervitin, love Hein.
Pada akhirnya pervitin ini digunakan
sebagai obat untuk segala macam penyakit, hingga tentara yang menderita sakit
apa pun akan diberikan obat pervitin.
Hitler. Sumber : en.wikipedia.org
Selama periode bulan April dan
juli tahun 1940 diproduksi kurang lebih 35 juta butir pervitin dan Isophan (sedikit versi modifikasi yang
diproduksi oleh perusahaan
farmasi Knoll), dikirim ke angkatan darat
dan udara Jerman. Beberapa
tablet, masing-masing berisi tiga miligram zat aktif,
dikirim ke divisi medis Wehrmacht di
bawah nama kode OBM, dan kemudian
didistribusikan langsung ke pasukan.
Perintah terburu-buru bahkan bisa ditempatkan melalui telepon jika kiriman
itu sangat dibutuhkan. Paket diberi label "Stimulan,"
dan petunjuk yang
direkomendasikan dosis 1-2
tablet "hanya jika
diperlukan, untuk menjaga sulit tidur."
Berperang Sambil Teler
Ketika NAZI berhasil menguasai
Prancis pada tahun 1940, sekitar 35 juta tentara Jerman telah ketagihan
pervitin, dan setelah pervitin di larang
pun pada tahun 1941, peredaran pervitin di kalangan prajurit jerman masih tetap
berlangsung. Dan ketika NAZI menyerang
UNi Soviet pada tahun 1941 ratusan ribu tentara Jerman berperang dalam keadaan “teler”.
Pada perang melawan Soviet ini NAZi kehilangan lebih dari 200 ribu prajurit dan
25 % dari peralatan mereka, hingga pada akhirnya pasca perang ini, para
Petinggi NAZI mulai mempertanyakan apakah pervitin merupakan obat ajaib yang
bisa membantu mereka memenangkan peperangan atau kah sebaliknya.
Pervitin dianggap sebagai obat yang mujarab untuk digunakan ketika
tentara mengalami “stress” yang ekstrim, dan efek yang bisa membuat seseorang
bekerja melapaui “batas” kemampuannya, meskipun pervitin di ciptakan oleh Dr.
Fritz Hauschild, penggunaan pervitin untuk kalangan militer jerman di pelopori
oleh Otto Ranke, seorang doktor militer Nazi. "Ide awalnya adalah mengubah
tentara biasa menjadi robot yang memiliki kekuatan super," . Bulan Januari
1942, sekitar 500 tentara Nazi terkepung oleh tentara Uni Soviet di sebuah
kawasan bersuhu minus 30 derajat Celcius. Agar bisa selamat, 500 tentara itu
diminumi Pervitin. Ketika para tentara berbaring di salju menunggu kematian nya
mereka di berikan pervitin, yang mengakibatkan mereka merasa “lebih baik” dan
mampu menembus blokade tentara Soviet.
D-IX ini terus mengalami serangkaian
percobaan untuk “menyempurnakan” khasiat nya, eksperiman dilakukan dengan
menguji obat baru, pad percobaan tersebut beberapa orang diharuskan berjalan
mengikuti lingkaran (lapangan) selama 24 jam non stop dengan membawa ransel seberat
20 kg. Percobaan ini dilakukan pada
tahun 1944 dengan tujuan untuk menentukan batas
stamina baru D-IX pada manusia. Hasil nya catatan medis menuliskan bahwa “peserta”
percobaan merasa baik-baik saja dengan hanya beristirahat singkat selama dua
atau tiga kali saja dalam satu hari, mengurangi kebutuhan tidur dan juga
mengurangi kemampun manusia dalam hal berkehendak. Hasil semua tes yang terinspirasi penggagas mereka untuk
memasok obat D-IX ke seluruh Nazi Tentara. Namun, mereka gagal untuk memulai
produksi massal dari substansi. Kemenangan sekutu 'di kedua front di musim
dingin dan musim semi tahun 1945 mengakibatkan runtuhnya rezim Nazi. Mimpi
absurd obat ajaib pun pada akhirnya
hancur.
No comments:
Post a Comment